Mencari alternatif ramah lingkungan dalam mengelola limbah pabrik di Indonesia menjadi sebuah hal yang sangat penting saat ini. Limbah pabrik merupakan salah satu masalah lingkungan yang perlu segera diatasi untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di Indonesia.
Menurut Dr. Ir. Bambang Hendro Sunarminto, M.Sc., seorang ahli lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), “Pengelolaan limbah pabrik yang tidak ramah lingkungan dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, seperti pencemaran air dan udara. Oleh karena itu, mencari alternatif yang ramah lingkungan sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari limbah pabrik.”
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan daur ulang limbah pabrik. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sekitar 70% limbah pabrik di Indonesia masih belum didaur ulang. Hal ini menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi.
“Melalui daur ulang limbah pabrik, kita dapat mengurangi volume limbah yang masuk ke lingkungan dan juga dapat menghasilkan produk sampingan yang bernilai ekonomis,” kata Prof. Dr. Ir. Slamet Pujiono, seorang pakar teknologi lingkungan dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu, penting juga untuk mencari alternatif lain seperti penggunaan teknologi hijau dalam proses produksi pabrik. Teknologi hijau adalah teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Industri di Indonesia perlu mulai beralih ke teknologi hijau untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang,” tambah Prof. Dr. Ir. Slamet Pujiono.
Dengan mencari alternatif ramah lingkungan dalam mengelola limbah pabrik di Indonesia, kita dapat menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan di tanah air. Semua pihak, baik pemerintah, industri, maupun masyarakat, perlu bersinergi untuk mencapai tujuan tersebut.